EVIDENCE BASED CASE REPORT (EBCR): PENGARUH TERAPI KOMPRES DINGIN TERHADAP NYERI LUKA PERINEUM DI PUSKESMAS RANCAEKEK DTP
DOI:
https://doi.org/10.52299/jks.v16i01.290Keywords:
nifas, luka perineum, kompres dinginAbstract
Pravalensi ibu bersalin yang mengalami luka perineum di Indonesia pada golongan umur 25-30 tahun yaitu 24% sedangkan pada ibu bersalin usia 32-39 tahun sebesar 62%. Nyeri yang ibu rasakan membuat ibu kesakitan, menghambat mobilisasi, hingga menghambat proses pemulihan masa nifas. Pemberian obat farmakologi pun dikhawatirkan akan berdampak pada kandungan ASI dan membahayakan bayi, sehingga diperlukan penerapan metode non farmakologi. Kompres dingin merupakan pemberian stimulus kutaneus dengan pemanfaatan suhu, bekerja dengan cara menurunkan kecepatan hantaran syaraf, sehingga impuls nyeri yang sampai ke otak lebih sedikit dan menurunkan sensasi nyeri yang dirasakan. Tujuan dari laporan ini untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh pemberian kompres dingin terhadap pengurangan nyeri luka jahitan di jalan lahir. Metode yang dilakukan ialah penelusuran artikel dengan menggunakan databased Garuda, Pubmed, dan Elsevier. Intervensi dilakukan dengan menerapkan kompres dingin pada ibu selama 10 menit dan diulangi dalam 30 menit sebanyak dua sesi. Hasil yang didapatkan dari penilaian nyeri yang dirasakan ibu menggunakan Wong-Baker Pain Rating Scale sebelum dan sesudah intervensi menunjukkan perbedaan yang signifikan dengan penurunan sebanyak lima skala. Dengan demikian, pemberian kompres dingin secara jangka pendek efektif terhadap penurunan rasa nyeri luka jahitan perineum.
Downloads
Published
Issue
Section
License
Copyright (c) 2025 Jurnal Ilmu Kebidanan dan Kesehatan (Journal of Midwifery Science and Health)

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.