Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Kejadian Stunting pada Anak Balita di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Peninjauan Tahun 2022
pendapatan keluarga, pengetahuan ibu dan status gizi dan kejadian stunting pada balita
DOI:
https://doi.org/10.52299/jks.v15i1.217Keywords:
Stunting, Family Income, Knowledge, Nutritional Status during PregnancyAbstract
Menurut World Health Organization (WHO) tahun 2018, prevalensi balita stunting tertinggi di dunia yaitu Asia Tenggara/South-East Asia Regional (SEAR). Indonesia berada di urutan ke-3 di Asia Tenggara yang memiliki balita stunting. Adapun pada tahun 2005-2017 di Indonesia rata-rata prevalensi balita stunting 36,4%. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pendapatan keluarga, pengetahuan ibu dan status gizi dengan kejadian stunting pada balita di Wilayah UPTD Puskesmas Peninjauan Tahun 2023. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini yaitu penelitian kuantitatif dengan menggunakan survei analitik dengan pendekatan cross sectional dengan populasi 347 balita dan sampel sebanyak 77 dengan menggunakan metode purposive sampling. Analisis data menggunakan uji statistic Chi Square dengan p-value < nilai ? = 0,05. Hasil penelitian ini dari 41 responden yang pendapatan keluarganya rendah 21 (61,0 %) mengalami kejadian stunting p.value = 0,000, dari 31 responden yang pengetahuan kurang baik 25 (64,1%) mengalami kejadian stunting p.value = 0,000, sedangkan dari 35 responden yang status gizi saat kehamilan tidak baik 23 (65,7 %) mengalami kejadian stunting p.value = 0,000. Bidan diharapkan memberikan edukasi kepada ibu mengenai pentingnya mengatur pola makan selama kehamilan sehingga gizi ibu baik dan anak yang di lahirkan tumbuh kembangnya sempurna sehingga tidak mengalami stunting.